Powered By Blogger

Dunia ini luas sekali

Dunia ini luas sekali
Shuri Castle

Wednesday, April 7, 2010

Aku di negeri Sakura

Setelah mengurus semuanya, baik paspor, visa, tiket pesawat, dan yang paling mendebarkan, yaitu pemberitahuan bahwa aku mendapatkan beasiswa, aku pun terbang ke negeri matahari terbit, pada tanggal 13 September 2009.
Berbekal nasehat dari kakak-kakak yang dulu juga ikut program pertukaran, aku optimis pasti bisa melalui petugas-petugas imigrasi yang galak dan judes-judes.
Dengan menempuh waktu 7 jam perjalanan, sampai juga aku ke bandara Narita.
Waktu itu ada kejadian mengharukan. Aku akhirnya bertemu dengan Ayudia Prabandini, mahasiswi jurusan Hubungan Internasional '06 UGM yang ke Jepang dengan program yang sama denganku. Sekian lama kita berdua saling memberi dukungan dan support agar bisa bersama-sama ke Jepang hanya lewat Facebook, telepon, serta sms. Belum pernah kami bertatap muka secara langsung, tapi entah mengapa rasanya ada sesuatu yang menghubungkan kami, semacam TAKDIR (serem amat).
Bertemu untuk pertama kalinya, dengan lugu, aku menyapa, "Ayu?" dan kami pun berpelukan bahagia, layaknya saudara yang lama terpisah. Akhirnya ada teman seperjuangan muter-muter di bandara Narita yang luas, dan sama sekali asing. Dan berkat kerjasama yang solid, angkat koper dorong troli bolak-balik, kami menemukan tempat memesan bus yang membawa kami sampai ke Stasiun Tama Center, tempat yang dekat dengan apartemen kami.

Aku yang baru pertama kali ke luar negeri ini dibuat pusing oleh masalah handphone. Kupikir hp ku bisa dipakai di sini, ternyata tidak. Harus hp 3G. Jadi sedikit malu, untung saja Ayu baik sekali dan meminjamkan HP nya padaku untuk menelepon ayah, memberitahukan bahwa kami sudah sampai dengan selamat.

Kami tiba di stasiun yang dimaksud. Di luar bus sudah menunggu beberapa mahasiswa Universitas Chuo yang bertugas mengantar kami sampai ke apartemen. Aku bertemu lagi dengan Mizuho, yang pernah ikut pertukaran ke Indonesia, dan kami sama-sama menari yosakoi (tarian Jepang) di beberapa kesempatan. Rasanya senang sekali, ada yang sudah kukenal di tempat asing ini.

Aku diantar ke apartemen ku oleh 3 orang mahasiswa, diantaranya ada yang pintar berbahasa Indonesia (alhamdulillah). Mizuho mengantar Ayu yang bahasa Jepangnya pas-pas an.

Dan dimulailah kisahku di negeri Sakura.


No comments:

Post a Comment