Powered By Blogger

Dunia ini luas sekali

Dunia ini luas sekali
Shuri Castle

Thursday, June 30, 2011

Astral


Kemarin (30 Juni 2011) habis nonton film "Insidious" , sebuah film garapan James Wan yang pernah membuat film SAW dan Paranormal Activity yang kita tahu sukses menakuti jiwa-jiwa penakut macam aku.

Renai dan Josh Lambert (Rose Byrne dan Patrick Wilson), beserta ketiga anak mereka, baru saja pindah ke rumah yang baru. Harapan akan kehidupan yang normal dan bahagia sepertinya segera terganggu, karena tidak lama kemudian, Renai mulai merasa mereka tidak sendirian di rumah tersebut. Belum selesai masalah yang satu, masalah lain muncul menyusul, Dalton (Ty Simpkins) yang sedang berada di loteng terjatuh lalu kemudian berteriak histeris karena melihat sesuatu. Ayah dan ibunya pun langsung mendapati anak mereka sedang duduk menatap pojokan dengan sedikit luka memar di kening. Mengira Dalton tidak apa-apa, hanya luka kecil, Renai dan Josh kemudian meninggalkannya tidur dikamarnya. Keesokan harinya, Josh terkejut ketika Dalton tidak segera bangun padahal sudah dibangunkan. Barulah sesampainya di rumah sakit, mereka mengetahui bahwa anak mereka mengalami koma, yang anehnya tidak bisa dijelaskan kenapa, karena tidak terjadi kerusakan serius pada otak Dalton. Dokter mengatakan Dalton akan segera bangun dalam beberapa hari, namun kenyataannya tiga bulan kemudian Dalton yang sekarang dirawat di rumahnya, masih terbaring tak sadarkan diri alias masih koma. Kebetulan atau bagaimana, kejadian yang menimpa Dalton kemudian berbuntut pada kejadian-kejadian supernatural yang saling bergantian hadir mengganggu keluarga Josh.

Koma yang dialami Dalton sebenarnya adalah Astral Projection Travel, suatu keadaan di mana jiwa kita melakukan perjalanan sendiri ke tempat lain, terpisah dari tubuh kita. Tapi ini bukan suatu mimpi, karena jika ditilik, jiwa kita benar-benar berada di tempat lain tersebut, dan bisa melakukan suatu aktivitas di sana. dalam Film ini diceritakan jiwa Dalton yang berkelana terlalu jauh tersesat dan tak bisa kembali ke tubuhnya. Sementara tubuh yang kosong itu menjadi incaran banyak hantu/ spirit yang menginginkan media untuk dapat hidup kembali.

Setelah menonton film ini aku langsung merinding. teringat pengalamanku saat aku masih SMP (tidak begitu ingat pastinya umur berapa). ini sebuah kejadian yang tak mungkin kulupa, sebab aku ternyata pernah mengalami astral projection travel itu!!

Waktu itu aku ingat aku tertidur di kamar loteng rumah. di lantai dua itu cuma ada satu kamar dengan bed dan meja dengan keyboard di atasnya. Aku sering ada di situ untuk memainkan keyboard itu sepulang sekolah sampai sore. Hari itu aku lelah setelah berkegiatan seharian di sekolah. sekitar pukul 3 sore aku tertidur. Dalam tidurku aku bermimpi. Sekelilingku gelap gulita dan seperti ada kabut (awan? asap? entahlah). lalu aku melihat titik terang dan titik itu semakin mendekat dan akhirnya aku bisa melihat sekelilingku lagi. Tercenganglah aku melihat apa yang ada di bawahku. "Itu aku sedang tidur di kasur loteng rumah!". Aku melihat diriku dengan baju yang kukenakan saat itu sedang tidur, seakan akan aku melihat fotoku yang sedang tidur. Yang benar saja, aku melayang makin tinggi meninggalkan tubuhku yang terlihat makin kecil di bawah sana.

Aku yang sedang melihat diriku sendiri itu sepenuhnya sadar, karena masih bisa mengingat cerita temanku soal roh yang terlepas dari jasad dan memiliki benang tipis sebagai penghubung antara roh dengan jasad. Roh itu bebas pergi ke mana saja asalkan benang nya masih ada dan tidak putus atau kusut, jika kedua hal ini terjadi maka akan menyulitkan roh yang ingin kembali ke tubuhnya, yang berujung pada kematian (kalau dalam Insidious, koma)

Nah, aku yang merasa sedang mimpi itu semakin takut melihat ke arah bawah yang kini sudah berupa atap rumahku (seperti melihat pakai Google maps, kelihatan genting aja). "waaaa aku nggak mau ginii, aku mau pulaaang." Teriakku. Lalu segalanya menjadi gelap, awan, asap lagi. lalu aku merasa membuka mata dan sekelilingku gelap--gelap ruangan yang lampunya lupa dinyalakan. Aku bergegas turun dari loteng dengan ketakutan.

Di dapur yang letaknya tepat di bawah tangga loteng ada ibuku. Beliau terkejut melihatku ada di tangga dan beliau mengatakan bahwa tadi aku dicari oleh ayahku, bahkan sampai ke loteng, namun aku tidak ada di mana-mana.

Begitulah kawan pengalamanku. Insidious membangkitkan kenangan itu dan kini aku agak takut kalau tidur. Sebab kini aku tinggal di desa di Bantul, yang suasananya sepi dan pastilah mudah melakukan astral projection travel. Baca saja http://www.scribd.com/doc/15714334/Teknik-Melakukan-Astral-Projection

Tapi terbesit juga keinginan untuk melakukan itu lagi, walaupun aku tak tahu bisa atau tidak. Mungkin saja waktu itu cuma kebetulan atau hanya mimpi. Hanya Tuhan yang tahu.





No comments:

Post a Comment